a.
Bidang kesehatan
Pemanfaatan
Radiasi dalam Bidang Radioterapi Radiasi yang digunakan dalam pemeriksaan
kesehatan (radiodiagnosis) dan pengobatan (radioterapi) pertama kali ditemukan
oleh Prof. WC. Roentgen pada bulan Nopember 1895. Radiasi ini berasal dari
sinar X, yang karena sifat-sifatnya mampu menembus jaringan tubuh manusia untuk
mendeteksi kelainan dan menimbulkan efek biologi menghentikan pertumbuhan sel
hingga mematikan sel. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan untuk mematikan
sel-sel kanker, dan sudah barang tentu dalam dosis yang sesuai dengan
keperluan. Dengan perkembangan ilmu dan teknologi bidang fisika radiasi
memungkinkan pengukuran jumlah (dosis) radiasi yang diserap tubuh dan arah
radiasi dengan tepat sasaran, bidang biologi radiasi (radiobiologi) yang memungkinkan
tatacara pemberian dan jumlah dosis yang efektif, bidang onkologi (ilmu tentang
kanker) yang memungkinkan penentuan jenis dan stadium kanker serta pemilihan
jenis pengobatan yang sesuai (operasi, radioterapi, khemoterapi/obat-obatan,
atau kombinasinya). Penentuan radioterapi didasarkan pada hispatologi dan asal
tumor, stadium/tingkat penyebarannya, kondisi kesehatan pasien, ketersediaan
sarana dan prasarana.
Di bidang kedokteran, radioisotop banyak digunakan sebagai
alat diagnosis dan alat terapi berbagai macam penyakit.
Diagnosa
Radioisotop merupakan bagian yang sangat penting pada proses
diagnosis suatu penyakit. Dengan bantuan peralatan pembentuk citra (imaging
devices), dapat dilakukan penelitian proses biologis yang terjadi dalam
tubuh manusia. Dalam penggunaannya untuk diagnosis, suatu dosis kecil radioisotop yang dicampurkan
dalam larutan yang larut dalam cairan tubuh dimasukkan ke dalam tubuh, kemudian
aktivitasnya dalam tubuh dapat dipelajari menggunakan gambar 2 dimensi atau 3
dimensi yang disebut tomografi. Salah satu radioisotop yang sering digunakan adalah
technisium-99m, yang dapat digunakan untuk mempelajari metabolisme jantung,
hati, paru-paru, ginjal, sirkulasi darah dan struktur tulang. Tujuan lain dari
penggunaan di bidang diagnosis adalah untuk analisis biokimia yang disebut
radio-immunoassay. Teknik ini dapat digunakan untuk mengukur konsentrasi
hormon, enzim, obat-obatan dan substansi lain dalam darah.
Terapi
Penggunaan radioisotop di bidang pengobatan yang paling
banyak adalah untuk pengobatan kanker, karena sel kanker sangat sensitif
terhadap radiasi. Sumber radiasi yang digunakan dapat berupa sumber eksternal,
berupa sumber gamma seperti Co-60, atau sumber internal, yaitu berupa sumber
gamma atau beta yang kecil seperti Iodine-131 yang
biasa digunakan untuk penyembuhan kanker kelenjar tiroid.
Sterilisasi Peralatan Kedokteran
Dewasa ini banyak peralatan kedokteran yang disterilkan
menggunakan radiasi gamma dari Co-60. Metode sterilisasi ini lebih ekonomis dan
lebih efektif dibandingkan sterilisasi menggunakan uap panas, karena proses
yang digunakan merupakan proses dingin, sehingga dapat digunakan untuk
benda-benda yang sensitif terhadap panas seperti bubuk, obat salep, dan larutan
kimia.
Keuntungan lain dari sterilisasi dengan menggunakan radiasi
adalah proses sterilisasi dapat dilakukan setelah benda tersebut dikemas dan
masa penyimpanan benda tersebut tidak terbatas sepanjang kemasannya tidak
rusak.
b.
Bidang pertanian
Efisiensi Pemupukan
Pupuk
harganya relatif mahal dan apabila digunakan secara berlebihan akan merusak
lingkungan, sedangkan apabila kurang dari jumlah seharusnya hasilnya tidak
efektif. Untuk itu perlu diteliti jumlah pupuk yang diserap oleh tanaman dan
berapa yang dibuang ke lingkungan. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberi
“label” pupuk yang digunakan dengan suatu isotop, seperti
nitrogen-15 atau phosphor-32. Pupuk tersebut kemudian diberikan pada tanaman
dan setelah periode waktu dilakukan pendeteksian radiasi pada tanaman
tersebut.
Penelitian Tanaman Varietas Baru
Seperti
diketahui, radiasi pengion
mempunyai kemampuan untuk merubah sel keturunan suatu mahluk hidup, termasuk
tanaman. Dengan berdasar pada prinsip tersebut, maka para peneliti dapat
menghasilkan jenis tanaman yang berbeda dari tanaman yang telah ada sebelumnya
dan sampai saat ini telah dihasilkan 1800 jenis tanaman baru.
Varietas baru
tanaman padi, gandum, bawang, pisang, cabe dan biji-bijian yang dihasilkan
melalui teknik radioisotop mempunyai ketahanan yang lebih tinggi terhadap hama
dan lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim yang ekstrim.
Pengendalian Hama Serangga
Di seluruh dunia,
hilangnya hasil panen akibat serangan hama serangga kurang lebih 25-35%. Untuk
memberantas hama serangga sejak lama para petani menggunakan insektisida kimia.
Akhir-akhir ini insektisida kimia dirasakan menurun keefektifannya, karena
munculnya serangga yang kebal terhadap insekstisida. Selain itu insektisida
juga mulai dikurangi penggunaannya karena insektisida meninggalkan residu yang
beracun pada tanaman. Salah satu metode yang mulai banyak digunakan untuk
menggantikan insektisida dalam mengendalikan hama adalah teknik serangga
mandul.
Teknik serangga
mandul dilakukan dengan mengiradiasi serangga menggunakan radiasi gamma untuk
memandulkannya. Serangga jantan mandul tersebut kemudian dilepas dalam jumlah
besar pada daerah yang diserang hama. Apabila mereka kawin dengan serangga
betina, maka tidak akan dihasilkan keturunan. Dengan melepaskan serangga jantan
mandul secara berulang, populasi hama serangga akan turun secara menyolok.
Teknik ini telah digunakan secara intensif di banyak negara penghasil pertanian
seperti Amerika Selatan, Mexico, Jamaika dan Libya.
Pengawetan Makanan
Kerusakan makanan
hasil panen dalam penyimpanan akibat serangga, pertunasan dini atau busuk,
dapat mencapai 25-30%. Kerugian ini terutama diderita oleh negara-negara
yang mempunyai cuaca yang panas dan lembab. Pengawetan makanan banyak digunakan
dengan tujuan untuk menunda pertunasan pada umbi-umbian, membunuh serangga pada
biji-bijian, pengawetan hasil laut dan hasil peternakan, serta rempah-rempah.
Pada teknik
pengawetan dengan menggunakan radiasi, makanan dipapari dengan radiasi gamma
berintensitas tinggi yang dapat membunuh organisme berbahaya, tetapi tanpa
mempengaruhi nilai nutrisi makanan tersebut dan tidak meninggalkan residu serta
tidak membuat makanan menjadi radioaktif. Teknik
iradiasi juga dapat digunakan untuk sterilisasi kemasan. Di banyak negara
kemasan karton untuk susu disterilkan dengan iradiasi.
Dosis Iradiasi Makanan dan
Tujuannya
DOSIS
|
TUJUAN
|
PRODUK
|
Dosis
rendah (s.d. 1 kGy)
|
Menghambat
pertunasan
|
Kentang, bawang, jahe, rempah-rempah
|
Membunuh
serangga dan parasit
|
Makanan kering, buah segar, padi-padian
|
|
Penundaan
kematangan/pembusukan
|
Buah
segar, sayuran
|
|
Dosis
menengah (1-10 kGy)
|
Memperpanjang
masa penyimpanan
|
Ikan,
strawberry, jamur
|
Menunda
pembusukan, membunuh serangga berbahaya
|
Hasil
laut dan hasil ternak
|
|
High
dose (10-50 Gy)
|
Sterilisasi
|
Hasil peternakan, hasil laut, makanan siap masak
|
Dekontaminasi
|
Rempah-rempah
|
c.
Bidang peternakan
Teknik nuklir telah dimanfaatkan
untuk memproduksi vaksin untuk anak ayam,
penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap
penyakit, dan lain sebagainya.
Para
peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan
pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih
banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang
telah digunakan oleh para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur
Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat.